Home » » Pesawat AirAsia QZ 8501 Sempat Melintas Di Kawasan Belitung

Pesawat AirAsia QZ 8501 Sempat Melintas Di Kawasan Belitung

Written By Informasi Anda > on Tuesday, December 30, 20144:09 AM

Informasi Untuk Anda - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa saat pesawat AirAsia QZ8501 melintas di kawasan sekitar Belitung dan Kalimantan Barat, terdapat awan kumulonimbus atau cumulonimbus(CB). 



Awan ini rupanya menjadi momok menakutkan bagi dunia penerbangan.   Direktur Utama AirNav Bambang Tjahjono bahkan menyebut awan jenis itu adalah musuh bersama dunia penerbangan.  








"Kalau yang namanya CB itu harus dihindari, jangan terbang ke (dalam) situ karena awan CB itu adalah musuh bersama penerbangan," kata Bambang di kantor Otoritas Bandara, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (29/12/2014).   Bambang menuturkan, apabila ada pesawat yang nekat masuk ke gumpalan awan kumulonimbus, pesawat akan mengalami turbulensi hebat. "Itu pasti kebanting ke atas ke bawah," katanya.   


Berbagai upaya dilakukan  pemerintah untuk menemukan pesawat Air Asia yang hilang. Selain dengan mengerahkan kekuatan fisik  juga dengan kekuatan spiritual. Seperti yang akan dilakukan pemerintah daerah Belitung Timur yang akan menggelar upacara adat pada selasa (30/12/2014).

"Iya besok jam sembilan pagi di Posko terpadu. Kita doa bersama saja. Pemerintah daerah mengundang tetua-tetua adat," ujar Bupati Belitung Timur, Basuri Tjahaja Purnama di Posko SAR Terpadu, Senin (29/12/2014).

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa saat pesawat AirAsia QZ8501 melintas di kawasan sekitar Belitung dan Kalimantan Barat, terdapat awan kumulonimbus atau cumulonimbus(CB). 

Awan ini rupanya menjadi momok menakutkan bagi dunia penerbangan.   Direktur Utama AirNav Bambang Tjahjono bahkan menyebut awan jenis itu adalah musuh bersama dunia penerbangan.  

 "Kalau yang namanya CB itu harus dihindari, jangan terbang ke (dalam) situ karena awan CB itu adalah musuh bersama penerbangan," kata Bambang di kantor Otoritas Bandara, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (29/12/2014).  

Bambang menuturkan, apabila ada pesawat yang nekat masuk ke gumpalan awan kumulonimbus, pesawat akan mengalami turbulensi hebat. "Itu pasti kebanting ke atas ke bawah," katanya.   

Direktur Safety dan Standard AirNav Wisnu Darjono menambahkan, awan kumulonimbus biasa berada di ketinggian 2.000 kaki-50.000 kaki. Meski berada pada level ketinggian tertentu, dia menyebutkan ketinggian di bawahnya akan tetap terkena imbas dari awan itu.

Diberitakan sebelumnya, BMKG telah memberi peringatan bahwa di kawasan sekitar Belitung dan Kalimantan Barat terdapat potensi pertumbuhan awan kumulonimbus antara pukul 01.00 dan 13.00. Pada pukul 06.00-07.000, awan yang awalnya kecil kemudian berkumpul hingga membesar.

(Baca: BMKG: Ada Awan "Cumulonimbus" di Rute Penerbangan Pesawat AirAsia QZ8501)   AirNav tidak mau berspekulasi apakah AirAsia QZ8501 akhirnya menerobos masuk ke dalam awan tersebut. 

Pasalnya, AirNav tak lagi bisa mengontak pesawat itu pada pukul 06.14 atau 2 menit setelah pesawat yang membawa 162 orang tersebut meminta izin untuk naik ke ketinggian 38.000 kaki.   "Kami tidak bisa katakan bahwa pesawat itu masuk ke dalam awan.

Semua investigasi akan dilakukan KNKT," ucap Wisnu.   Pesawat AirAsia QZ8501 berangkat dari Bandara Juanda, Surabaya, pada Minggu (28/12/2014) sekitar pukul 05.36 dan resmi dinyatakan hilang sekitar pukul 07.55. Upaya pencarian masih dilakukan di sekitar Selat Karimata dan bagian barat Kalimantan Barat.

 Menurut Adik Gubernur Jakarta tersebut upacara yang akan dilakukan diserahkan kepada tetua adat yang diundang. Esensinya, meminta kemudahan dalam mencari keberadaan pesawat yang hilang tersebut. "Mereka (tetua adat) turun ke laut atau tidak itu tergantung mereka," kata Basuri usai menyisir perairan Belitung.

Basuri mengatakan Pemda dan jajaran Muspida Belitung Timur telah mengerahkan berbagai kekuatan yang dimiliki untuk membantu pencarian pesawat. Sejak mendapatkan informasi pesawat jatuh di perairan Belitung, lanjut Basuri, Pemda langsung membuat Posko terpadu.

"Kamu lihat aja Pemda, TNI, Kapolres, Dandim sudah mendukung penuh. Saya tidak bisa bicara apapun lagi kalau ditanya mendukung seperti apa," katanya.

Sebelumnya, Bupati Basuri beserta Basarnas melakukan penyisiran di Pulau nangka yang diduga terdapat tanda-tanda keberadaan pesawat. Namun setelah ditelusuri,  ternyata hasilnya nihil.

"Pulau nangka nihil, tinggal Pulau Long itu sebelah kirinya lokasi (yang diduga) hilang, Pangkalan Bun itu sebelah kanannya, itu tadi tidak jadi karena ombak yang besar," pungkasnya.
Share this article :
 
Support : Berita Terkini
Copyright © 2013. Informasi Anda